Apa Sih Kultur Jaringan Itu ? Mari Kita Pahami !

Jika kalian dari jurusan IPA atau pertanian mungkin pernah mendengar kata kultur jaringan. Yup kultur jaringan identik dengan pertanian yang didalamnya berisi beberapa point keuntungan dan kerugian seperti yang akan kita bahas pada artikel kali ini. Silahkan menyimak beberapa penjelasan berikut yang berkaitan dengan permasalahan kultur jaringan yang mungkin anda masih penasaran :

 


1. Pengertian Kultur Jaringan



Kultur jaringan bisa dikatakan sebagai teknik perbanyakan tanaman dengan membutuhkan waktu yang singkat dan membutuhkan sel dari tanaman sebagai bahannya. Dengan kata lain kultur jaringan ini merupakan terobosan baru bagi manusia dalam bidang pertanian yang fungsinya sebagai perbanyakan tanaman. Perbedaannya dengan perbanyakan tanaman seperti okulasi,stek, maupun cangkok banyak sekali, seperti salah satunnya yaitu skill, karena dalam memulai kultur jaringan lebih rumit dibandingkan dengan ilmu grafting. Dalam pelaksanaan kultur jaringan juga kita harus dalam kondisi steril serta media-medianya sedangkan pada okulasi hanya membutuhkan kondisi steril pada tanamannya. Yang paling utama ialah tanaman yang dihasilkan kultur jaringan memiliki kuantitas yang banyak bahkan bisa ratusan dalam waktu pendek, sedangkan pada perbanyakan vegetatif memerlukan waktu yang sedikit lebih lama dan tentunya lebih banyak menguras tenaga.

Dalam melakukan pengkulturan jaringan kita tentunya akan mengambil sel yang bisa didapat pada batang, akar, sel (kultur sel), protoplas (kultur protoplas), epidermis, empulur (kultur jaringan), meristem apikal atau lateral (kultur meristem), tunas apikal maupun lateral (kultur tunas) pada tanaman indukan. Hal itu dinamakan eksplan atau artinya bahan tanaman awal. Eksplan tersebut nantinya akan ditanam pada media tabung yang sudah disterilkan dan mengandung nutrisi.

  

2. Manfaat Kultur Jaringan

Pemanfaatan kultur jaringan yang terpacu pada perbanyakan tanaman tentunya mempunyai manfaat lain seperti melakukan perbanyakan tanaman yang memiliki sifat unggul, memperbanyak tanaman yang tidak memiliki biji atau sulit berkecambah, menghasilkan tanaman bebas virus serta banyak lagi. Kultur jaringan memiliki banyak kekuatan dalam soal perbanyakan tanaman tetapi tidak menampik jika kultur jaringan juga memiliki kekurangan di dalamnya sepert peralatan yang mahal, dibutuhkan skill yang tinggi, dan hanya tanaman yang memiliki potensi dikembangkan saja untuk bahannya. Kebanyakan tanaman yang dilakukan pengkulturan jaringan seperti anggrek, jenis pisang unggul dan beberapa tanaman yang diperlukan pasar. Walaupun peralatannya mahal tetapi sepadan dengan hasil yang diperoleh dari lab kultur jaringan.

  

3. Langkah awal penyiapan Kultur Jaringan

Dalam melakukan sebuah kultur jaringan kita harus memperhatikan beberapa tahapan yang akan dilakukan sebelumnya. Jika anda salah ambil langkah danhanya belajar secara otodidak kemungkinan gagal lebih besar dibandingkan dengan bertanya pada orang yang memiliki keahlian di bidangnya. Biasanya orang-orang pemilik keahlian dalam hal kultur jaringan biasanya selalu tidak lepas dari dunia pertanian dan eksperimen yang bisa anda temui pada lingkungan masyarakat dan perguruan tinggi. Oke langsung saja yaitu tahap pertama pembuatan Laboratorium kultur jaringan. Pada laboratorium kultur jaringan terbagi empat tempat pengkulturan yaitu ruangan dapur, ruangan preparasi, ruang tanam, dan ruang kultur (inkubasi). ruangan tersebut memiliki fungsi masing-masing dan tentunya kegunaannya sangat dibutuhkan seperti pada ruangan dapur yang ditujukan untuk pensterilan alat-alat yang digunakan untuk kultur jaringan, lalu ruangan preparasi yang berisi zat kimia sebagai pembuatan media tanam kultur jaringan, selanjutnya ruang tanam yang ditujukan sebagai tempat penanaman kultur jaringan yang jika setiap orang ingin memasukinya harus disterilisasi terlebih dahulu, dan yang terakhir ruangan kultur yang bersuhu dingin yang berfungsi sebagai tempat peletakkan hasil kultur yang sudah ditanam pada proses sebelumnya.

Selain kebutuhan tempat, dibalik kultur jaringan juga dibutuhkan berbagai macam peralatan seperti berikut ini yaitu timbangan digital, magnetic stirrer, autoklaf, oven, meja kerja, rak kultur, glasswares dan beberapa peralatan kecill lainnya. Sama seperti tempat kultur yang memiliki perannya masing-masing, demikian juga pada peralatan kulturnya yang mempunyai fungsinya masing masing seperti timbangan digital yang difungsikan sebagai penghitung suatu benda baik zat kimia maupun lainnya yang berbentuk digital, magnetik stirrer difungsikan sebagai pembuatan media dengan memanfaatkan kelebihannya sebagai benda pemanas dan pengaduk, autoklaf yang digunakan sebagai alat sterilisasi uap yang menggunakan tenaga listrik dan kompor sebagai bahannya, oven juga ditujukan sebagai alat pensterilisasi namun dibanding auto klaf ternyata oven hanya mensterilisasi benda yang berukuran kecil seperti glassware, meja kerja digunakan sebagai tempat untuk penanaman media dengan steril, rak kultur di gunakan sebagai peletakan hasil kultur jaringan dari bentuk eksplan menjadi plantlet, dan yang terakhir glass ware yang berbentuk gelas dengan berbagai macam bentuk dan difungsikan sebagai wadah kultur dan beberapa peralatan kecil seperti pinset dibutuhkan agar mempermudah pengkulturan jaringan.

 

4. Pengerjaan kultur jaringan

Dalam kegiatan kultur jaringan tentunya kita akan melalui tahapan yang bisa dibilang rumit, dengan kata lain anda harus teliti dalam memulai pengerjaannya. Dengan itu maka bisa di simpulkan bahwa pengerjaan kultur jaringan dimulai seperti berikut ini.

Pengisolasian eksplan. Mengisolasi eksplan ditujukan agar bahan tanam yang akan digunakan menjadi terjaga kondisinya agar tidak terkontaminan. Langkah ini dilakukan dengan penyemprotan ZPT sitokinin pada induk untuk merangsang tunas lateral.

Sterilisasi bahan eksplan. Proses ini ditujukan agar bakteri yang hinggap pada bahan tanam agar menghilang. Proses sterilisasi dilakukan dengan menggunakan zat seperti clorox, cefotaxime. Namun jika tanaman yang akan dijadikan eksplan tersebut sudah berasal dari botol kultur maka boleh tidak melakukan tahapan ini sebab sudah  steril.  

Penanaman eksplan. Eksplan atau bahan tanam yang sudah dipotong menjadi ukuran kecil selanjutnya diproses dengan melakukan penanaman pada media tanam di dalam botol kultur. Harap perhatikan kesterilan dari tangan, peralatan dan ruang tanamnya.

Perbanyakan propagul. Hasil penanaman pada eksplan selanjutnya akan menjadi propagul. Propagul-propagul ini dapat berupa kalus, tunas atau embrio somatik. Dan selanjutnya dilakukan pengakaran yang akan dilakukan pada saat tunas-tunas sudah tumbuh. Tunas yang telah tumbuh tersebut selanjutnya di pindahkan pada media induksi akar agar terbentuk plantlet.

Yang terakhir aklimitasi dan pemindahan tanam ke lahan. Tanaman yang berasal dari hasil pengkulturan tentunnya tidak bisa langung di tanam pada lahan. Ini mengingatkan saya pada menaruh bibit lele kecil ke kolam yang baru, sama halnya seperti tanaman hasil dari kultur jaringan yang tidak bisa langsung di tempatkan begitu saja melainkan haru melalui tahap aklimitasi. Aklimitasi ini bisa disebut dengan tahapan adaptasi terhadap lingkungan sekitar. Tanaman yang berada dalam lab kultur tentunya berbeda dengan di lapangan, jadi dalam melakukan aklimitasi bisa dengan menaikan suhu ruangan sedikit demi sedikit selama beberapa bulan hingga memenuhi kriteria pada suhu, cuaca dan kelembaban pada lapangan.

 

5. Macam-macam tipe kultur jaringan

Dalam melakukan kultur jaringan ada beberapa cara untuk mengambil eksplan atau bahan tanam yang akan dilakukan pengkulturan. Jadi eksplan yang berupa sel tersebut dapat diambil melalui berbagai bagian dari tanaman. Eksplan tersebut tentunnya harus berasal dari indukan yang memiliki kualitas yang baik dan juga bernilai. Maka dari itu dalam pengambilan eksplan diperlukan macam tipe kultur jaringan seperti Kultur meristem, Kultur ujung tunas, Kultur embrio, Kultur dan fusi protoplas , Kultur mikrospora, Kultur kalus dan kultur suspensi, Kultur biji.

 

6. Macam-macam permasalahan saat melakukan kultur jaringan

Setiap orang yang baru melakukan kegiatan kultur jaringan pasti dihadapkan dengan segala macam permasalahan baik kegagalan, namun hal itu bisa di atasi dengan belajar dari kegagalan yang telah dilakukan sebelumnya. Seperti pada umumnya kultur jaringan memanglah mudah dalam melakukannya jadi janganlah patah semangat untuk mencobanya sebab tidak akan ada keberhasilan tanpa adanya sebuah usaha. Adapun beberapa macam permasalah yang di dapat pada saat melakukan kultur jaringan yakni kontiminasi mikrooganisme, pencoklatan, Vitrifikasi. Semua hal itu dapat dicegah dengan menerapkan ketelitian tiap-tiap langkah hingga menjadikan kultur jaringan berjalan sempurna.

 

Kultur jaringan memang selalu menjadi opsi dalam pertanian karena kelebihannya yang dapat memperbanyak tanaman dengan waktu yang singkat, namun dalam menjalaninnya anda akan dihadapi oleh berbagai macam tahapan dan juga permasalahan yang akan didapat. Sebelum melakukan kultur jaringan pastikan bahwa langkah yang kamu ambil tepat dan akurat agar tidak terjadi kegagalan dalam pengkulturan. Baiklah mungkin itu saja yang dapat disampaikan pada artikel kali ini mengenai kultur jaringan. Artikel ini ditulis berdasarkan buku “Kultur Jaringan Tanaman”. mohon maaf atas penulisan kata per kata nya dan harap mongoreksi dalam kolom komentar, dan terimakasih semoga bermanfaat.