Hal yang Menyebabkan Bencana Banjir di Awal Tahun Ini !

 

merdeka.com

Banjir merupakan sebuah bencana yang terjadi akibat tidak adanya resapan yang ditimbulkan dari turunnya hujan secara terus-menerus, tetapi apakah bisa kita menyalahkan curah hujan ? jika memang faktor curah hujan yang tinggi, mengapa dari sekian tahun yang terjadi banjir paling parah berada di awal tahun 2021. Disini kita akan membahas antara ketiganya yang menjadi topik perbincangan yakni Banjir Bandang, Corona, dan RUU yang juga terlibat dalam permasalahan ini. Jadi benar menurut pelajaran yang di pelajari di sekolah dasar, banjir itu desebabkan oleh manusia itu sendiri lalu mengapa manusia masih saja menyalahkan alam ? itulah yang dipertanyakan pada orang biasa yang tidak berkedudukan di jabatan negara. Berikut ini faktor terjadinya banjir yang melanda sebagian besar Kalimantan :

 

1. Kalimantan yang kian menyedihkan

Pasca pelepasan ibukota dari Jakarta yang sudah kita ketahui sejak lalu, negara kita menetapkan Kalimantan sebagai ibukota yang baru, entah apa maksud dibalik perencanaan semua ini tetapi yang jelas seperti ada niat yang terselubung bagi orang-orang berdasi. Seperti kita ketahui pada umumnya memang Kalimantan dikenal dengan hutannya yang luas, malahan di juluki paru-paru dunia berkat sebagian wilayahnya masih terdapat hutan yang luas. Tetapi dalam perencanaan undang-undang yang kontrovesial berpengaruh terhadap hutan tropis yang kian hari kian menipis, mereka membuat kebun kelapa sawit yang juga memakan lahan dari hutan, perlu diketahui bahwa tanaman kelapa sawit ini tidak menyerap air dengan baik. Terlebih lagi tambang batubara yang berlokasi di Kalimantan dan jumlah penduduk yang semakin tinggi, tentu keberadaan hutan terancam oleh semua aktivitas manusia yang berada di Kalimantan. Mengapa semua itu kebetulan terjadi pada saat-saat seperti ini ketika Undang-undang disahkan, pandemi corona yang semakin dipertanyakan keberadaannya, dan pembukaan lahan kelapa sawit secara besar-besaran. Tidak lain lagi karena uang, karena manusia memang memiliki sifat buruk yang sudah hinggap di jiwanya yang rakus. Apakah manusia bisa menyalahkan curah hujan yang tinggi ? namun ketika musim kemarau juga apakah manusia menyalahkan curah hujan yang rendah ? itulah kehebatan negeri yang bisa dibilang kaya tetapi tidak kaya dalam segi pemikiran tikus berdasi, ketika Jepang berlomba-lomba untuk mengatasi bencana seperti gempa karena disana rawan terjadi gempa mereka membuat segala macam pemikiran tentang perubahan desain bangunan agar kokoh dan efektif untuk gempa, tetapi di negeri yang katanya kaya justru sebaliknya, mereka malah menyalahkan hukum alam yang berakibat fatal, alam sudah jelas diciptakan sebaik mungkin oleh sang pencipta-Nya dan apakah bisa manusia menyalahkan alam yang sama artinya menyalahkan pencipta-Nya, Sungguh diluar logika. Kenyataan ini harus dibangunkan dan kita semua harus menjadi saksi bahwa kian bobroknya orang-orang berdasi di negeri ini. Andai kata kamu melawan sebuah pemerintahan tentunya apa yang akan kamu lakukan ? sebelum melakukan juga paling kamu sudah diringkus seperti para aktivis yang sudah-sudah. Namun disini kita sebagai makhluk yang memiliki agama tetap bertunduk dan memohon pada kuasa Tuhan yang maha Esa atas kuasanya dalam menciptakan segala apapun untuk memberikan perlindungan bagi manusia yang tertimpa bencana banjir dan kelak Tuhan berikan karunia rejeki yang melimpah terhadap korban bencana di Indonesia.

 

2. Pandemi Corona di tengah-tengah bencana

Dalam satu tahun terakhir dan sudah menghebohkan dunia maya seperti televisi membuat saya kebingungan, mengapa ? karena di luar sana di tempat saya tinggal tidak terjadi apa-apa malahan banyak yang mengkaitkan bahwa dibalik pandemi corona ini dengan bisnis. Disini saya bukan maksud mengajak kalian mengikuti pemikiran konspirasi, tetapi dalam hati saya bertanya-tanya dimanakah keberadaan corona yang dalam pemberitaannya merupakan penyakit virus yang mematikan? bukan menyepelekan tetapi ada kaitannya dengan bencana di Kalimantan, orang yang di kumpulkan untuk mengungsi apakah masih memikirkan corona yang mematikan, tentunya tidak dan apa yang terjadi ? tidak ada apa-apa tetapi kenapa seakan-akan masih saja ditempel oleh nakes untuk segala peraturan seperti swab dan lainnya di tempat pengungsian, apakah korban bencana memikirkan corona dibanding kehidupan yang nyatanya ? disini saya menyimpulkan bahwa keberadaan corona semakin tidak jelas lebih lagi pada masa demo mahasiswa kemarin yang terjadi secara besar-besaran di beberapa wilayah hampi seluruh Indonesia, tetapi apa dampaknya ? tidak beredarnya kabar aliansi mahasiswa yang terjangkit covid-19 pasca kejadian itu pasti banyak orang yang bertanya-tanya apabila pemikirannya mendalam tetapi banyak juga yang masih mempercayainnya. Terlebih lagi penyataan yang fatal oleh menteri kesehatan yang lalu dari Bapak Terawan yang menyatakan bahwa penggunaan masker, hand sanitizer tidak efektif tetapi mengapa kian hari Bapak Terawan tidak muncul dimedia semenjak pernyataannya tersebut, apakah beliau di bungkam dan dilengserkan begitu saja, sedangkan saya masih mendengar jelas dari beliau tentang masker yang tidak efektif. Jadi korban bencana disini sudah tidak memikirkan pandemi yang mereka pikirkan hanya bagaimana cara bertahan hidup, maka tolonglah bagi para oknum yang menjalankan test swab untuk tidak mengambil peluang terhadap pengungsian yang ramai korban bencana berkumpul.

 

3. Kesimpulan

 

Melihat situasi yang terjadi pada Kalimantan sontak membuat pemikiran orang Indonesia mengarah pada pertanyaan, “kok bisa ya bukannya Kalimantan itu sebagian hutan?” jadi begitulah yang menjadi angan-angan setiap orang yang menanyakan keberadaan hutan di Kalimantan. Benarkah ini semua buah dari aktivitas manusia yang serakah atau memang pada hutan Kalimantan sedang tidak baik-baik saja mengingat bencana ini baru terjadi setelah RUU disahkan, covid-19 yang masih saja diberitakan, dan investor. Tidak heran mengapa terjadi demo skala besar-besaran yang terjadi di hampir semua wilayah di Indonesia yang menentang akan kebijakan pemerintah yang kian bobrok menghadapi permasalahan yang terjadi. Disini saya berpikiran konspirasi tetapi jangan di ikuti sebab pendapat orang tentulah berbeda-beda mohon jangan lupakan hak untuk mengemukakan pendapat sebab negara kita ialah negara demokrasi yang didalamnya rakyat pemegang kendali pemerintahan, sebab semua berawal dari rakyat toh yang milih rakyat, anda juga dipilih oleh suara rakyat, dan anda juga hidup makmur berkat uang rakyat, tetapi mengapa tidak adanya timbal balik yang sesuai dan cenderung rakyat di bungkam, dilawan, bahkan diculik oleh petugas pemerintahan yang kian merajalela. Kini semua sudah terjadi dan apa yang masih diharapkan ? tentunya berdo’a agar negara ini baik-baik saja dan semoga Tuhan balas tingkah laku para penjahat berdasi yang ingin menghancurkan negara kelak di akhirat nanti.

 

Saya rasa cukup atas pembahasan kali ini yang menyangkut paut antara hubungan dari bencana dengan politik, mohon maaf jika dalam penulisan kata dan terdapat kata-kata yang kurang layak di hati pembaca. Terimakasih.